Pertumbuhan Pesat Laba STAA Dorong Kinerja Saham Perkebunan CPO

Senin, 27 Oktober 2025 | 12:03:25 WIB
Pertumbuhan Pesat Laba STAA Dorong Kinerja Saham Perkebunan CPO

JAKARTA - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA), emiten perkebunan kelapa sawit, mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang kuartal III/2025.

Perseroan berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 41,6% year on year (YoY), mencapai Rp1,17 triliun pada sembilan bulan pertama 2025. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 48,46% YoY, dari Rp4,41 triliun pada kuartal III/2024 menjadi Rp6,56 triliun pada kuartal III/2025.

Mayoritas pertumbuhan pendapatan perseroan ditopang oleh penjualan domestik yang meningkat 12,88% YoY menjadi Rp4,90 triliun. Di sisi lain, penjualan ekspor mencatat lonjakan signifikan hingga 2.060,46% YoY menjadi Rp1,65 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa STAA tidak hanya memperkuat basis pasar dalam negeri, tetapi juga mulai memanfaatkan peluang pasar internasional dengan lebih agresif.

Segmen Produk Menjadi Motor Utama Kinerja Keuangan

Produk minyak sawit tetap menjadi tulang punggung pendapatan STAA dengan kontribusi Rp3,55 triliun. Produk turunan lainnya, yakni minyak inti sawit, menyumbang Rp1,33 triliun, sedangkan produk RBD Palm Olein memberikan kontribusi Rp535,44 miliar. Kinerja segmen ini menunjukkan diversifikasi produk yang efektif dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas CPO global.

Sejalan dengan naiknya pendapatan, beban pokok penjualan perseroan juga mengalami peningkatan 46,31% YoY, dari Rp2,98 triliun pada kuartal III/2024 menjadi Rp4,36 triliun per akhir September 2025. Meski demikian, laba kotor STAA tetap melonjak 52,92% YoY menjadi Rp2,19 triliun. Hal ini menegaskan bahwa perusahaan mampu menjaga efisiensi operasional sekaligus meningkatkan marjin laba.

Likuiditas dan Aset Perusahaan Meningkat Signifikan

Kinerja keuangan STAA juga tercermin pada neraca yang lebih kuat. Kas dan setara kas perseroan meningkat menjadi Rp1,59 triliun dari Rp1,08 triliun pada akhir Desember 2024. Total aset perseroan tumbuh menjadi Rp9,44 triliun hingga 30 September 2025, dibandingkan Rp8,08 triliun pada akhir 2024. Peningkatan aset ini didukung oleh pengelolaan liabilitas yang prudent, di mana liabilitas naik menjadi Rp2,90 triliun dari Rp2,18 triliun, sedangkan ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp6,54 triliun dari Rp5,89 triliun.

Data ini menegaskan posisi keuangan STAA yang kuat, baik dari sisi likuiditas maupun struktur modal, sehingga memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk ekspansi dan investasi jangka panjang.

Strategi Pertumbuhan STAA dan Dampaknya pada Industri Perkebunan

Kinerja keuangan yang meningkat secara signifikan ini memperlihatkan efektivitas strategi STAA dalam memanfaatkan peluang pasar CPO, baik domestik maupun ekspor. Lonjakan penjualan ekspor hingga lebih dari dua ribu persen menjadi bukti bahwa perseroan berhasil menembus pasar internasional dengan produk berkualitas.

Kenaikan laba bersih juga memperkuat posisi STAA di mata investor, mengingat performa keuangan yang positif meningkatkan daya tarik sahamnya di bursa. Dengan pertumbuhan pendapatan yang konsisten dari segmen inti, yakni minyak sawit dan produk turunannya, STAA diyakini mampu menjaga momentum pertumbuhan ke depan.

Selain itu, pertumbuhan kas dan aset memberikan ruang bagi STAA untuk berinvestasi pada peningkatan kapasitas produksi, pengembangan teknologi pengolahan CPO yang lebih efisien, serta diversifikasi produk untuk memenuhi permintaan pasar global. Hal ini sejalan dengan tren industri yang semakin menekankan pada produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan dalam sektor perkebunan kelapa sawit.

Dengan pendekatan strategis yang menggabungkan ekspansi pasar domestik dan internasional, diversifikasi produk, serta manajemen keuangan yang solid, STAA menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain kunci dalam industri perkebunan kelapa sawit Indonesia.

Terkini